• Konstruksi Generator Sinkron

    Pada dasarnya konstruksi dari generator sinkron adalah sama dengan konstruksi motor sinkron, dan secara umum biasa disebut mesin sinkron. Ada dua struktur kumparan pada mesin sinkron yang merupakan dasar kerja dari mesin tersebut, yaitu...

  • Driver Motor DC Untuk Mengatur Arah Putaran

    ksi kontrol dasar yang digunakan dalam kontroler analog industri. Klasifikasi kontroler analog industri. Klasifikasi kontroler analog industri. Kontroler analog industri dapat diklasifikasikan sesuai dengan aksi pengontrolannya sebagai berikut

  • AKSI KONTROL DASAR

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)

    Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) adalah sarana di atas tanah untuk menyalurkan tenaga listrik dari Pusat Pembangkit ke Gardu Induk (GI) atau dari GI ke GI lainnya yang terdiri dari kawat/konduktor yang direntangkan antara tiang – tiang melalui isolator – isolator dengan sistem tegangan tinggi (30 KV, 70 KV, dan 150 KV). (PLN, 1981)

  • Sistem Kerja Pintu Pengaman Jalur Perlintasan Kereta Api

    Pintu pengaman jalur kereta api dipasang pada jalur pertemuan antara jalan dan rel kereta api. Pintu pengaman ini akan bekerja untuk menghentikan kendaraan yang berada pada jalan agar tidak melintas di rel dikarenakan kereta api akan melintas.

Regulasi Sistem Kendali

Pendahuluan.

Sistem Dibidang Teknik

Mengingat bahwa sistem  dibidang Teknik Penggunaannya dapat membahayakan manusia dan berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Maka selalu diupayakan agar pembangunan suatu sistem dapat dilaksanakan secara Andal dan Aman.

Untuk dicapainya suatu sistem yang Andal dan Aman,  maka dilakukan penetapan dan penerapan Regulasi Keteknikansehingga pembangunan Instalasi sistem, mulai dari rencana disain dan pengadaan setiap material atau menntukan komponen/Elemen sistem yang akan digunakan harus sesuai dengan Standar dan kaidah-kaidah teknik yang berlaku.

Dan juga Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan bagian penting yang harus dipahami dan diterapkan dalam dunia kerja, utamanya di dunia industri modern.


Jenis – Jenis Sistem
1.     Sistem Elektrik 
          Suatu sistem yang menggunakan sinyal elektrik sebagai sinyal penggerak atau menjadi sinyal pengontrol untuk berbagai keperluan proses produksi dibidang industri atau bidang lain, seperti pada sistem Servomekanis, (Posisi, Kecepatan, percepatan), Sistem Proses ( Aliran, Temperatur, Tekanan, Level)
         
2.     Sistem Pneumatik  Atau Kombinasinya dengan Elektrik
Suatu sistem yang menggunakan udara bertekanan sebagai sinyal penggerak untuk berbagai keperluan proses produksi, seperti melakukan gerakan mekanik antara lain menggeser, mendorong, mengangkat, menekan,  dll

     3. Sistem Hydraulik Atau Kombinasinya dengan Elektrik
          Suatu sistem yang menggunakan Cairan hydraulik untuk berbagai keperluan proses produksi.
         
Regulasi atau Persyaratan/Pedoman
Dalam perencanaan Pembangunan dan Pemeliharaan suatu sistem sangat lah diperlukan Regulasi Keteknikan, dengan tujuan agar  sistem tersebut tetap Andal dan Aman.
             
Tindak Lanjut Regulasi
Suatu keharusan yang akan selalu ditindaklanjuti adalah dilakukannnya kegiatan-kegiatan merevisi aturan-aturan keteknikan dengan tujuan untuk mengikuti perkembangan teknologi yang begitu pesat.

Manfaat Lain Regulasi
Regulasi sistem dapat memenuhi keperluan para ahli dan teknisi dalam melaksanakan tugasnya sebagai desainer, pelaksana, pemilik intalasi sistem dan para inspektor instalasi sistem.

Updating Regulasi
Untuk seluruh Stakcholder disetiap sektor dalam bidang teknik seperti : Sistem Elektrik  (Instalasi Listrik), bidang  Servomekanis, bidang  Proses, bidang Telekomumikasi,  Sistem Pneumatik dan Sistem Hydraulik bahwa Updating Regulasi harus selalu dilakukan agar supaya dapat fasilitator bagi para pakar untuk menyususun peraturan umum, persyaratan dan menjadi katalisator berlangsungnya Updating Regulasi masing-masing sistem mengikuti perkembangan jaman.

Setiap Regulasi sistem menyangkut isi, selain mengandung bidang-bidang yang dapat dijadikan peraturan,  juga mengandung rekomendasi ataupun ketentuan atau persyaratan teknis yag dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan instalasi suatu sistem .


Maksud dan Tujuan Regulasi Keteknikan

Perlu diuraikan maksud dan tujuan regulasi sistem. seluruh Stakcholder mengetahui persyaratan suatu sistem dengan demikian pengusahaan sistem dalam hal ini instalasi sistem terlaksana dengan baik untuk menjamin keselamatan dan keandalan, kekokohan sistem dalam hal   Keamanan manusia dan Keamanan instalasi sistem dalam hal keamanan komponen  komponen sistem, Keamanan gedung beserta isinya. ( misalnya dari kebakaran, dll.)

Persyaratan keteknikan baik untuk Sistem Elektrik  (Instalasi Listrik), bidang  Servomekanis, bidang  Proses, bidang Telekomumikasi,  Sistem Pneumatik dan Sistem Hydraulik bahwa persyaratan dari setiap sistem  dimaksudkan dalam hal proteksi untuk keselamatan, baik manusia, lingkungan dan harta benda dari bahaya dan kerusakan yang bisa ditimbulkan oleh penggunaan instalasi setiap sistem terlaksanana dengan baik.


Bagian-bagian penting Yang harus diketahui  tentang Regulasi Keteknikan

Bagian       :  Pendahuluan
                   Bagian ini mencakup : Maksud dan tujuan, Ruang lingkup (Persyaratan umum) dan acuan (Peraturan-peraturan pemerintah dengan memperhatikan Standar Internasional, Ketentuan-ketentuan yang terkait misalnya undang-undang nomor berapa.

Bagian      : Persyaratan Dasar
                   Bagian ini mencakup Proteksi  untuk  keselamatan ( protection for safety) yang menjamin Keselamatan manusia dan keamanan komponen-komponen sistem dari bahaya dan kerusakan yang bisa ditimbulkan oleh penggunaan sistem. Perancangan, pemilihan perlengkapan, pemasangan verifikasi awal dan pemeliharaan

Bagian      :  Proteksi Untuk Keselamatan
Bagian ini mencakup jenis-jenis gangguan yang diproteksi yang harus memenuhi aturan-aturan yang harus diterapkan.

Bagian      :  Perancangan Instalasi Sistem
Bagian ini mencakup bahwa rancangan instalasi harus memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku. Rancangan instalisi sistem harus berdasarkan persyaratan dasar yang sudah ditentukan. Merancang suatu instalasi harus dilakukan penilaian (assessment) dan survai lokasi. Rancangan instalasi ialah berkas gambar rancangan dan uraian teknik yang digunakan sebagai pedoman untuk melaksanakan pembangunan instalasi. Rancangan instalasi harus dibuat dengan jelas dan mudah dibaca dan dipahami oleh para teknisi untuk itu harus diikuti ketentuan dan standar yang berlaku.  Susunan umum bagi perlengkapan dan Kendali, Proteksisirkit harus sedemikian.

Bagian      :  Perlengkapan Instalasi Sistem
Bagian ini mencakup penjelasan perlengkapan sistem harus dirancang sedemikian rupa sehingga dalam kerjanormal tidak membahayakan atau merusak, dipasang secara baik dan harus tahan terhadap kerusakan mekanis, termal dan kikiawi.

Bagian      :  Perlengkapan Komponen Kendali
Bagian ini mencakup pengaturan persayaratan khusus komponen-komponen, pemasangan, sirkit.ruang pelayanan, penandaan untuk semua jenis komponen dan kendali baik tertutup, terbuka pasangan dalam maupun pasangan luar.


Bagian      :   Penghantar dan pemasangannya.
Bagian ini mencakup penjelasan bahwa semua penghantar yang digunakan harus dibuat dari bahan yang memenuhi syarat, sesuai dengan tujuan penggunaannya, serta telah diperiksa dan diuji menurut standar yang dikeluarkan oleh instansi yang berwewenang. Ukuran-ukuran yang harus akurat.

Bagian      : Ketentuan untuk berbagai ruang dan Instalasi Khusus.
Ruang husus adalah ruang dengan sifat dan keadaan tertentu seperti ruang lembab, ruang berdebu, ruang dengan bahaya kebakaran dan ledakan, atau ruang yang memerlukan penaturan lebih khusus untuk instalasinya.

Instalasi khusus adalah instalasi dengan karakteristik tertentu sehingga penyelenggaraannya memerlukan ketentuan tersendiri yang harus menerapkan ketentuan dan persyaratan yang berlaku

Bagian      :  Pengusahaan Instalasi Sistem
Bagian ini mencakup bagaimana mengatur pengusahaan instalasinmeliputi perancangan, pembangunan, pemasangan, pelayanan, pemeliharaan, pemeriksaan dan pengujian sistem dan pengamanannya sesuai dengan ketentuan. Tentang perizinan yang harus memeuhi ketentuan baik izin uasaha, izin orang perancang, pemeriksa atau penguji. Pelaporan setiap pekerjaan



Pengetahuan Dasar Sistem Elektrik Untuk memahami Regulasi Keteknikan.


Dalam suatu sistem tenaga listrik PUIL 2000 Merupakan salah satu sub-sistem dari suatu sistem besar dalam kerangka regulasi keteknikan sektor ketenaga listrikan. Dan adanya Ketentuan Yang Terkait :

Disamping PUIL, harus diperhatikan ketentuan yang terkait dalam Dokumen Berikut :

a. Undang-undang    Nomor    1  tahun  1970  tentang keselamatan kerja, beserta peraturan pelaksanaannya;
b. Undang -  undang   Nomor  15  Tahun  1985   tentang ketenagalistrikan;
c. Undang -  undang   Nomor   23  Tahun 1997 Tentang Pengolahan Lingkungan Hidup;
d. Undang  -  undang Nomor 18 tahun1999 tentang jasa konstruksi.
e. Undang - undang  Nomor  22  tahun  1999  tentang pemerintah daerah;
f. Peraturan pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang kewenangan Pemerintah dan kewenangan propinsi sebagai daerah otonomi.
g. Peraturan  pemerintah   Nomor 10 tahun 1989 tentang penyediaan dan pemanfaatan Tenaga Listrik;
h. Peraturan  pemerintah  Nomor 51 tahun 1993 tentang analisa mengenai Dampak Lingkungan;
i. Peraturan pemerintah Nomor 25 tahun 1995 tentang usaha penunjang Tenaga Listrik;
j. Peraturan menteri Pertambangan dan Energi Nomor 01.P/40/M.PE/1990 tentang instalasi ketenagalistrikan;
k. Peraturan  menteri  Pertambangan dan Energi Nomor 02.P/0322/M.PE/1995 tentang standarisasi, sertifikasi dan akreditasi dalam lingkungan pertambangan dan Energi
Share:

Pembangkit Listrik Tenaga Mikri Hodro (PLTMH) KOMBIH I


PLTMH KOMBIH I

Pakpak Barat merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di Sumatera Utara, Indonesia kabupaten ini dibentuk pada tanggal 23 tahun 2003, dengan jumlah penduduk pada kabupaten pakpak bharat mencapai 40.505 jiwa. Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk di daerah tersebut maka kebutuhan listrik pun semakin meningkat. Hal itu sangat berpengaruh terhadap pemasokan listrik dari PLN dimana daya yang tersedia dari PLN tidak mencukupi sehingga sering terjadi pemadaman bergilir di daerah tersebut. Untuk mengatasi hal ini maka PLN mengambil inisiatif untuk membangun suatu pembangkit sekala menengah yang memamfaatkan potensi alam yaitu air. Dan pada tahun 1989 telah dibangun suatu pembangkit tenaga listrik tenaga mini hidro (PLTMH) dengan kapasitas 750 kw, karena pembangkit ini memamfaatkan aliran sungai kombih maka pembangkit ini diberi nama PLTMH kombih, yang terletak di desa Tinada Kecamatan Tinada Kabupaten Pakpak Bharat. Sampai sekarang pembangkit ini masi beroprasi dan telah mampu mensuplai daya ke sebagian daerah di Pakpak Bharat.
PLTMH Kombi I merupakan suatu pembangkit listrik yang memamfaatkan potensi air dari sungai Lae Kombih untuk menghasilkan energi listrik. Lokasi PLTMH ini berjarak 8 km menuju kota salah yang merupakan ibukota kabupaten pakpak bharat. Pembangkit ini merupakan salah satu PLTMH terbesar di Provinsi Sumatera Utara yang dikelola oleh PT.PLN (persero) Sektor Pembangkitan Pandan. Pada dasarnya prinsip pembangkitan dari PLTMH hampir sama dengan PLTA yaitu air mengalir dari tempat yang lebih tinggi menuju tempat yang lebih rendah. Proses dalam pipa energi potensial kembali menjadi energi kinetik dan energi kinetik tersebut akan berubah menjadi energi mekanik di dalam turbin dan selanjutnya proses dari turbin akan berputar. Putaran turbin inilah yang digunakan untuk memutar generator sehingga mengahsilkan energi listrik.
Air yang berasal dari sungai lae kombih dialirkan ke bendungan penampungan air untuk keperluan pembangkitan energi listrik. Air dari bendungan tersebut masuk ke kanal melalui intake gate. Pada bendungan tersebut dipasang filter mekanis untuk memisahkan air dan kotoranyang hendak masuk ke kanal. Dan air dari kanal akan mengalir menuju kolam penenang melalui pipa pesat yang di atur oleh pintu pengatur yang terdapat di kanal dan air akan di tenangkan di kolam penenang. Air dalam kolam penenang akan di salurkan ke turbin melalui pipa pesat.
Pembangunan PLTMH ini sangat bermamfaat bagi masyarakat di daerah pakpak bharat. Disamping pemenuhan akan kebutuhan akan pasokan energi listrik, ada beberapa keuntungan lain dari pembangunan PLTMH ini antara lain :
    a.       Air tidak perlu dibeli karena air disediakan oleh alam sehingga biaya pembangkit relatif mudah.
    b.      Tidak menimbulkan polusi.
    c.       Tidak menimbulkan kebisingan karena jauh dari pemukiman.
    d.      Mempunyai useful life yang lama.
    e.       Air bisa digunakan kembali sebagai irigasi
f.       Dapat meningkatkan perekonomian masyarakat karena dengan pembangunan PLTMH ini akan membutuhkan tenaga kerja.
Akan tetapi disamping keuntungannya, PLTMH Kombih ini juga mempunyai kekurangan / kerugian yaitu.
    a.       Pengoperasian PLTMH tergantung pada curah hujan. Kalau curah hujan rendah, maka PLTMH tidak beroperasi secara normal.
   b.      Jauh dari pusat beban sehingga membutuhkan biaya transmisi yang besar
   c.       Biaya pembangunan relatif besar.

Lokasi PLTMH Kombih I berjarak ± 380 km dari kota medan atau sekitar 8 km sebelum sampai kota salak. PLTMH Kombih I berada pada kordinat 02o 37’ 11,9” LU dan 98o 17’ 21.9 “ BT. Lokasi tersebut dapat dicapai melalui jalan Medan – Berastagi – Kabanjahe – Sidikalang. PLTMH Kombih I berada di tepi sungai lae kombih dan guna medapatkan air sesuai kebutuhan maka dibangun bendungan yang berguna menaikkan permukaan air sungai untuk kemudian masuk ke saluran terbuka. Lokasi PLTMH berada ditepi sungai dan tidak jauh dari jalan utama. Pemukiaman terdekat berjarak 100 m yakni Desa Tinada.

Seperti halnya PLTA, PLTMH juga memerlukan komponen – komponen utama yang dibutuhkan untuk menghasilkan energi listrik baik dari komponen esensial maupun komponen pada power haouse. Dari hasil pengamatan dan penelitian pada PLTMH Kombih I, beberapa komponen utama yang dibutuhkan antara lain :
   a)      Bendungan
   b)      Kanal
   c)      Kolam penenang ( Forebay Tank )
   d)     Pintu pengatur
   e)      Pintu penguras
   f)       Pipa pesat ( Penstock )
   g)      Rumah pemangkit ( Power House )
   h)      Turbin air
   i)        Saluran buang ( Spill Way )
   j)        Generator
   k)      Transformator

Bendungan
bendungan merupakan komponen utama yang dibutuhkan dalam sebuah pembangkitan tenaga listrik air dan berfungsi sebagai tempat penampungan air dari berbagai sumber unuk memutar turbin. Dan dari hasil penelitian di PLTMH Kombih I, panjang dari bendungan adalah 20 meter, lebar 14 meter, tinggi air jatuh bendungan 7 meter dan tinggi ke dalaman air pada bendungan 2,5 meter . Seperti ditunjukan pada gambar 3.3 di bawah ini, bendungan ini juga dilengkapi dengan pintu pengatur yang mengatur masuknya  air dan juga terdapat saringan sampah berbentuk grizly agara kotoran tidak masuk ke saluran kolam penenang.

Kanal
Kanal merupakan komponen sebuah pembangki yang berfungsi sebagai saluran pembawa yang menyalurkan air dari bendungan ke kolam penenang. Adapun panjang kanal pada PLTMH Kombih I adalah 10 meter dan lebar 1,3 meter,  

 Kolam Penenang
Kolam penenang merupakan kolam yang berfungsi untuk menenangkan air setelah dialirkan dari bendungan dan juga untuk pemisah akhir kotoran dalam air seperti pasir, kayu – kayuan. Kolam penenang juga dilengkapi dengan filter untuk mencegah sampah dan benda – benda yang tidak diinginkan memasuki pipa pesat bersama aliran air menuju turbin. Kolam penenang tersebut juga dilengkapi dengan pintu penguras sebagai kelengkapan untuk perwatan kolam penenang. Kolam penenang ini sangat berpengaruh terhadap air yang akan masuk ke turbin, dimana air harus benar – benar tenang dan bersih agar tidak menggangu sistem kerja dari turbin. Kolam penenang pada PLTMH kombih I merupakan bangunan permanen dengan panjang 428 meter dengan lebar 10 meter dan kedalaman     2,50 meter.

 Pintu Pengatur
                Setiap PLTMH harus dilengkapi dengan pintu pengatur, karena pintu ini mempuyai fungsi yang sangat vital. Pintu pengatur berfungsi untuk mengatur air yang masuk ke kolam penenang dan turbin. Pintu pengatur yang ditempatkan pada bendungan berfungsi untuk mengatur masuknya air ke kolam penenang sedangkan pintu pengatur yang ditempatkan pada kolam penenang berfungsi untuk mengatur masuknya air ke turbin. 

Pintu Penguras
                Pintu saluran penguras ini berfungsi untuk membuang air dan seluruh kotoran / sampah – sampah yang ada di dalam saluran dan juga kolam penenang ke sungai. Pintu ini digunakan pada saat terjadi pemeliharaan agar air yang masuk menuju turbin tetap bersih.


Pipa Pesat ( Penstock )
Pipa pesat atau penstock berfungsi untuk mengalirkan air sebelum masuk ke turbin. Pipa pesat menuju turbin ini dilengkpi dengan pipa pernapasan udara gunanya agar udara yang terjebak dalam pipa bisa keluar dan tidak menghantam sudu – sudu turbin. Dalam pipa ini energi potensial air dikolam penenang diubah menjadi energi kinetik yang akan memutar roda turbin, karena pada PLTMH Kombih I ada 2 unit turbin yang beroperasi maka terdapat 2 buah pipa pesat dengan ukuran yang sama yakni diameter 1,0 meter dan panjang 35 meter. Pipa pesat tersebut terbuat dari besi  dan air yang melewati pipa pesat akan jatuh ke arah sudu – sudu turbin dan memutarnya. 

 Rumah Pembangkit( Power House )
Peralatan yang berhubungan dengan PLTMH seperti turbin, generator dan peralatan kontrol ditempatkan dalam satu bangunan rumah yang disebut rumah pembangkit ( power house ). PLTMH Kombih I memiliki rumah pembangkit semi permanen beratap seng dengan luas 250 m2
                Kontrol panel yang terdapat pada power house antara lain :
1.      Panel pengaturan beban (keluaran generator)
2.      Panel penurunan dari 20 kV / 380V (interkoneksi)
3.      Panel charger dengan pemakaian sendiri
                Panel keluaran generator :
a)      KVAR
b)      Kw
c)      Ampere
d)     Volt
e)      Hertz
f)       Meteran / KWH meter untuk mengukur energi yang disalurkan
g)      Kontrol ganguan panel interkoneksi
                Panel penurun tegangan 20 kV :
a)      Volt meter
b)      Frekuensi
c)      Kotak sinkronisasi
d)     Pengukur panas bearing
e)      Kotak rpm
                Panel PS dan charger :
a)      KWH meter
b)      Kapasitor ( 5 buah )


 Turbin Air
Pemilihan jenis turbin dapat ditentukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari jenis-jenis turbin, kususnya untuk suatu desain yang sangat spesifik. Pada tahap awal, pemilihan jenis turbin dapat diperhitungkan dengan mempertimbangkan parameter-parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin yaitu :
1.      Faktor tinggi jatuh air efektif dan debit yang akan dimanfaatkan untuk operasi turbin.
2.      Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersedia.
3.      Kecepatan (putaran) turbin yang akan ditransmisikan ke generator.
Ketiga factor diatas seringkali diekspresikan sebagai “kecepatan spesifik, Ns”, yang didefenisikan dengan formula :
Ns = N x P x H
Dengan :
N = kecepatan putaran turbin
P = maksimum turbin output
H = head efektif
Output turbin dapat dihitung dengan mengunakan rumus persamaan (2.1):
P = 9,8 . Q . H .
Dengan :
     Q     = debit air (m3/s)
     H     = head efektif (m)
            = efisiensi turbin
            =  0,8-0,85 untuk turbin pelton
            =  0,8-0,9 untuk turbin francis
             =  0,7-0,8 untuk turbin crossflow
             =  0,8-0,9 untuk turbin propeller kaplan

Turbin air yang digunakan pada PLTMH Kombih I adalah turbin reaksi jenis turbin francis dimana aliran air yang masuk ke turbin secara radial dan keluar secara aksial. Gambar 3.8 berikut merupakan turbin francis yang digunakan pada PLTMH Kombih I.


Table  Spesifikasi Turbin PLTMH Kombih I
NO
Item
Parameter
1
Turbin
Francis
2
Putaran
375 rpm
3
Head
15 m
4
P
790 kW


 Generator
                Generator merupakan komponen utama dalam proses konversi energi listrik, sebab generator berfungsi mengubah energi mekanin menjadi energi listrik. Generator untuk pembangkil listrik tenaga air skala mini mengunakan generator sinkron 3 phasa. Generator ini memiliki kecepatan 375 rpm
Tabel Spesifikasi Generator Kombih I
No
Item
Parameter

1
Tegangan
400

2
Frekuensi
50 Hertz

3
cos
0.80

4
Type
SDBG 8063-16

5
No Series
174731 NM

6
Putaran
375 rpm

7
Output (p)
940 kVA

8
Erreging Exitation
35.3 volt
4,38 Amp
9
Isollsi Klase

F / H JP 23

Transformator
                Transformator merupakan suatu peralatan listrik elektromagnetik statis yang berfungsi untuk memindahkan dan mengubah daya listrik dari suatu rangkaian listrik ke rangkaian listrik lainnya., dengan frekuensi yang sama dan perbandingan transformasi tertentu melalui suatu gandengan magnet dab bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetis, dimana perbandingan tegangan antara sisi primer dan sisi sekunder berbanding lurus dengan perbandingan jumlah lilitan dan berbanding terbalik dengan perbandingan arusnya. Pada PLTMH Kombih I transformator yang digunakan sebanyak 2 buah, yaitu trafo step Up dan trafo step Down. Trafo step Up berfungsi untuk menaikkan tegangan output dari generator dari 400 Volt menjadi 20 kV yang disalurkan ke sistem 20 kV dan trafo step Down berfungsi untuk menurunkan tegangan dari 20 kV menjadi 380/220 Volt yang digunakan untuk pemakaian sendiri (PS).

Untuk pemakaian sendiri (PS) :
a)      Rumah tinggal operator
·         1 unit TV                     = 1 x 120 watt = 120 watt
·         4 stop kontak              = 4 x 100 watt = 400 watt
·         1 buah dispenser         = 1 x 35 watt   = 35 watt
·         Lampu TL                   = 2 x 40 watt   = 80 watt
                                    = 2 x 25 watt   = 25 watt
                                    = 2 x 8 watt     = 16 watt
                                    = 4 x 18 watt   = 72 watt
                                    = 2 x 350 watt = 700 watt

b)      Rumah pembangkit ( power hause ) :
·         1 unit TV                     = 1 x 120 watt = 120 watt
·         1 unit komputer           = 1 x 450 watt = 450 watt
·         6 lampu                       = 6 x 40 watt   = 240 watt
·         3 stop kontak              = 3 x 100 watt = 300 watt


Prinsip Kerja PLTMh Kombih I
Sistem PLTMH Kombih I secara umum persis dengan PLTA pada umum nya. Dalam PLTMH, tenaga air dikonversikan menjadi tenaga listrik. Mula-mula potensi tenaga air dikonversikan menjadi tenaga mekanik dalam turbin. Kemudian turbin air memutar generator yang membangkitkan tenaga listrik. Gambar 3.1. menggambarkan secara skematis bagaimana potensi tenaga air, yaitu sejumlah air yang terletak pada ketinggian 35 m diubah menjadi tenaga mekanik dalam turbin air.

 Perhitungan Daya
                Daya yang dihasilkan oleh generator tergantung dari debit air yang mengalir, ketinggian jatuh air dari efesiensi bersama dari turbin dan generator itu sendiri. Daya yang dapat dihasilkan oleh generator tersebut dapat dirumuskan dengan menggunakan persamaan (2.1) :
P = k. . H . Q (kW)

Sistem Sinkronisasi
            Operasi paralel pusat – pusat tenaga listrik pada dasarnya merupakan perluasan bekerja paralel satu pembangkit dengan pembangkit yang lain, dengan tambahan resistansi dan reaktansi saluran – saluran interkoneksi. Proses menghubungkan paralel satu pembangkit tenaga listrik dengan pembangkit yang lainnya dinamakan sinkronisasi, atau dapat juga dikatakan bahwa sinkronisasi pada pembangkit adalah memparalelkan kerja dua buah pembangkit atau lebih untuk mendapatkan daya sebesar jumlah pembangkit tersebut dengan syarat – syarat yang telah ditentukan.
            Sinkronisasi atau menghubungkan paralel perlu dipenuhi syarat untuk sistem yang akan diparalelkan yaitu :
1.      Besar tegangan harus sama
2.      Frekuensi harus sama (mempunyai frekuensi yang sama)

·         Proses sinkronisasi pada PLTMH Kombih I
                Mula – mula mengatur putaran turbin hingga mencapai 750 rpm. Setelah mencapai putaran nominal tersebut generator akan beroperasi dan mengahsilkan tegangan 380 Volt dan frekuensi 50 Hz. Dan selanjutnya sistem akan menyamakan tegangan hingga 380 Volt dan frekuensi 50 Hz dengan AVR agar memenuhi persyaratan interkineksi terhadap generator. Setelah tegangan, frekuensi pada generator dengan sistem telah sama maka lambang sinkronisasi dengan mengunakan arah jarum jam pada panel akan berhenti dan tidak     bergerak – gerak ke kiri dan kenan sehingga dapat di sinkron kan dengan cara menekan tombol sinkron pada kotak panel.
                Syarat utama agar generator dapat beroperasi adalah putaran turbin harus sama yaitu 750 rpm. Dan apabila pada saat debit air berkurang maka putaran turbin akan menurun dan secara otomatis tegangan generator pun akan berkurang, kejadian seperti permasalah tersebut dapat terjadi pada PLTMH apabila terjadi musim kemarau yang berkepanjangan.

Share:

Postingan Populer