BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Evaluasi belajar merupakan salah satu teknik yang sangat penting dalam dunia pendidikan, baik sebagai pelajar maupun pengajar. Dikatakan seperti itu karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan selama belajar. Dengan evaluasi, maka maju dan mundurnya suatu kualitas yang dimiliki seorang pelajar dalam pendidikan dapat diketahui.
Dengan demikian, hasil yang diperoleh dapat digunakan untuk membuat berbagai putusan dalam bidang pendidikan dan pengajaran baik dari sudut pandangn siswa maupun guru yang akan dibahas pada bab berikutnya.
2. Rumusan Masalah
a) Mengapa mengevaluasi pembelajaran itu penting?
b) Apa fungsi dari evaluasi Pembelajaran ?
3. Tujuan
Untuk mengetahui atau memahami apa yang dimaksud dengan evaluasi dan sebagai mahasiswa kita dapat mengetahui sangat pentingnya suatu pengevaluasian belajar dalam pembelajaran serta kita mampu mengerti tujuan dari dilakukannya suatu evaluasi.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Mengapa Evaluasi penting?
Evaluasi atau penilaian merujuk pada semua sarana yang digunakan di sekolah unntuk secara resmi mengukur kinerja siswa (Mc Milan,2004; Popham 2005) Sarana ini meliputi ulangan singkat dan ujian, evaluasi tertulis, dan nilai. Evaluasi siswa biasannya difokuskan pada pencapaian akademis, tetapi banyak sekolah juga menilai perilaku dan sikap. Banyak sekolah dasar memberikan gambaran perilaku siswa(seperti ‘mengikuti petujuk” “mendengarkan dengan penuh perhatian” ‘bekerja sama dengan siswa lain” “menggunakan waktu dengan bijaksana’). Di kelas atas sekolah dasar, sekolah lanjutan tingkat pertama dan sekolah menengah atas, kelaziman laporan perilaku berkurang secara berturut-turut tetapi malah banyak sekolah menengah atas menilai siswa berdasarkan kriteria seperti “ bekerja sesuai dengan kemampuan” “menyiapkan diri” dan “bertanggung jawab”.
Mengapa para guru menggunakan ujian dan nilai/ mereka menggunakannya karena apa pun caranya, mereka secara berkala harus memeriksa dan berkomunkasi tentang pembelajaran siswa. Ujian dan nilai memberitahukan kepada guru,siswa dan orang tua bagaimana kinerja siswa di sekolah. Guru dapa t menggunakan ujian untuk menentukan apakah pengajaran mereka berjalan efektif dan untuk mengetahui siswa mana membutuhkan bantuan tambahan. Siswa dapat menggunkan ujian untuk mengetahui apakah startegi pembelajaran mereka menghasilkan sesuatu. Orang tua membutuhkan nilai untuk mempelajari bagaimana kinerja anak mereka di sekolah ; nilai biasannya berperan sebagai salah satu bentuk komunikasi yang konsisten antara sekolah dan keluarga. Kadang-kadang sekolah membutuhkan nilai dan ujian untuk melakukan penempatan siswa . negara bagian dan distrik sekolah membutuhkan ujian untuk mengevaluasi sekolah dan dalam beberapa kasus, guru. Akhirnya, perguruan tinggi menggunakan nilai dan hasil ujian yang terstandarisasi untuk memutuskan siapa akan diterima dan pengusaha menggunakan bukti pencapain yang berbasis nilai seperti ijazah dan sertifikat lain dalam keputusan penerimaan karyawan. Karena itu, guru harus mengevaluasi pembelajaran siswa hanya sedikit berpendapat sebaliknya. Untungnya , riset tentang penggunaan ujian menemukan bahwa siswa mempelajari lebih banyak dalam mata pelajaran yang menggunakan ujian daripada dalam mata pelajaran yang tidak (Dempster, 1991)
Evaluasi siswa mempunyai enam tujuan utama :
1. Umpan balik bagi siswa
2. Umpan balik bagi guru
3. Informasi bagi orang tua
4. Informasi untuk pemilihan dan pemberian sertifikat
5. Informasi untuk akuntabilitas
6. Insentif guna meningkatkan upaya siswa
2. Evaluasi sebagai umpan balik
2.1 Umpan balik untuk siswa sama seperti pemilik toko tersebut, siswa perlu mengetahui hasil upaya mereka (Bangert-Drowns, Kulik,Kulik & Morgan , 1991 ; Munk & Bursuck , 1998) Evaluasi teratur memberi mereka umpan balik tentang kekuatan dan kelemahan mereka. Misalnya , andaikanlah seorang guru meminta siswa menulis karangan dan kemudian memberikan kembali evaluasi tertulis. Beberapa siswa mungkin akan menemukan bahwa mereka perlu bekerja lebih banyak tentang isi, yang lain tentang penggunaan kata sifat dan kata keterangan, yang lain lagi tentang mekanika bahasa. Informasi ini akan membantu siswa meningkatkan mutu penulisan mereka jauh lebih banyak daripada suatu nilai tanpa penjelasan.
Untuk bermanfaat sebagai umpan balik , vealuasi seharusnya diberikan sespesifik mungkin. Misalnya , cross dan cross (1980/1981) menemukan bahwa siswa yang meneruma umpan balik tertulis selain niali huruf mempunyai kemungkinan yang lebih besar daripada siswa lain untuk percaya bahwa upaya mereka sendirilah, bunnya keberuntungan atau faktor eksternal lainnya, yang menentukan keberhasilan mereka di sekolah.
2.2 Umpan Balik untuk guru salah satu fungsi erpenting (dan sering diabaikan) evaluasi pembelajaran siswa ialah memberikan umpan balik kepada guru tentang keefektifan pengajaran mereka. Guru tidak dapat berharap sangat efektif apabila mereka tidak mengetahui apakah siswa telah memahami gagasan utama pelajaran mereka. Pengajuan pertanyaan di kelas dan pengamatan terhadap siswa ketika mereka bekerja akan memberi kepada guru gagasan tentang seberapa baik siswa telah belajar ; tetapi dalam banyak mata pelajaran , ulangan singkat yang sering diberikan, penulisan tugas , dan hasil-hasil siswa lainnya diperlukan untuk memberikan petunjuk yang lebih jelas tentang kemajuan siswa. Evaluasi juga memberi informasi kepada kepala sekolah dan sekolah tersebut secara keseluruhan, yang dapat digunakan untuk menuntun seluruh upaya reformasi dengan mengidentifikasi di mana saja sekolah atau sub-kelompok dalam sekolah itu memerlukam peningkatan (Hanna & Dettmer, 2004 ; Lane & Bebe Frankenberger 2004; Trumbull & Farr, 2000)
3. Mengevaluasi pengajaran berpusat pada guru
Penelitian terhadap pengajaran berpusat pada guru telah mengontribusikan banyak saran yang bernilai untuk pengajaran, termasuk:
• Menjadi seorang perencana yang teratur; menciptakan tujuan pengajaran dan menghabiskan waktu awal untuk mengorientasikan siswa-siswa pada satu pelajaran.
• Memiliki harapan yang tinggi untuk kemajuan siswa dan memastikan bahwa siswa mempunyai waktu pembelajaran akademis yang memadai
• Menggunakan ceramah; penjelasan ; dan demonstrasi untuk menguntungkan aspek pembelajaran siswa tertentu
• Melibatkan siswa dalam pembelajaran dengan mengembangkan keterampilan pengajuan pertanyaan yang baik dan membuat siswa terlibat dalam diskusi kelas
• Membuat siswa mengejarkan seatwork yang berarti atau pekerjaan alternatif untuk memungkinkan pengajaran yang disesuaikan dengan siswa tertentu atau sebuah kelompok kecil
• Memberi siswa pekerjaan rumah yang berarti untuk meningkatkan waktu pembelajaran akademis mereka dan melibatkan orangtua dalam pembelajaran siswa.
Para pendukung pendekatan berpusat pada guru sangat yakin bahwa hal ini adalah strategi terbaik untuk mengajarkan keterampilan dasar, yang melibatkan pengetahuan dan keterampilan yang terstruktur dengan jelas. Dengan demikian, dalam mengajarkan keterampilan dasar , pendekatan berpusat pada guru mungkin terdiri dari seorang guru yang secara eksplisit atau secara langsung mengajarkan peraturan tata bahasa, kosakata bacaan, penghitungan matematika, dan fakta ilmu pengetahuan alam (Rosenshine, 1986)
4. Mengevaluasi Pemebelajaran Berpusat pada siswa
Pendekatan berpusat pada siswa untuk pembelajaran dan perencanaan pelajaran sangat membantu dalam banyak cara. Empat belas prinsip yang berpusat pada siswa yang dikembangkan oleh angkatan tugas American Psychological Association bisa sangat membantu dalam membimbing pembelajaran siswa. Prinsip tersebut mendorong guru untuk membantu siswa dalam membangun pemahaman mereka secara aktif, menentukan tujuan dan rencana, berpikir secara mendalam dan kreatif, memantau pembelajaran mereka, menyelesaikan masalah dunia nyata, mengembangkan harga diri yang lebih positif dan mengendalikan emosi mereka, termotivasi secara internal, belajar dalam cara yang lebih sesuai dengan perkembangan , berkolaborasi secara efektif dengan orang lain.
Beberapa pengkritik menekankan bahwa pengajaran berpusat pada siswa berfungsi lebih baik dalam beberapa mata pelajaran daripada mata pelajaran yang lain. Mereka juga mengatakan bahwa dalam bidang-bidang yang memiliki banyak masalah yang tidak jelas, seperti ilmu pengetahuan sosial dan humanistis, pengajaran berpusat pada siswa dapat berjalan efektif.
Meskipun penyampaian pengajaran dan perencanaan berpusat pada guru dan berpusat pada siswa dalam bagian yang terpisah, tapi kedua pendekatan ini tidak dapat dianggap terpisah. Banyak guru efektif menggunakan keduanya untuk menjadikan kelas sebagai pengalaman belajar yang positif untuk anak-anak. Penelitian tentang pilihan dan urutan aktivitas belajar didalam kelas mengindikasikan bahwa penggunaan pendekatan pembelajaran konstruktivis dan pengajaran secara langsung sering kali lebih efektif daripada menggunakan hanya satu pendekatan saja.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Evaluasi atau penilaian merujuk pada semua sarana yang digunakan di sekolah unntuk secara resmi mengukur kinerja siswa. Evaluasi siswa mempunyai enam tujuan utama : Umpan balik bagi siswa, Umpan balik bagi guru, Informasi bagi orang tua, Informasi untuk pemilihan dan pemberian sertifikat, Informasi untuk akuntabilitas, dan Insentif guna meningkatkan upaya siswa.
Ada 2 (dua) pengevaluasian pembelajaran, baik pengevaluasian yang berpusat pada guru maupun yang berpusat pada siswa. Kedua pendekatan ini memiliki kelebihan dan kelemahan nya masing-masing. Namun banyak guru efektif menggunakan keduanya untuk menjadikan kelas sebagai pengalaman belajar yang positif untuk anak-anak.
Daftar Pustaka
Santrok, John W.2009. Psikologi Pendidikan Educational Psychology.Jakarta: Salemba Humanika
Salvin, Robert E.2009. Psikologi Pendidikan:Teori dan Praktis.Jakarta:Permata Puri Media
Tidak ada komentar:
Posting Komentar